Perasaan di titik zero
sudah hampir setahun dari percakapan terakhir di ponsel, mengingat kembali saat itu, sibuk menyiapkan materi meeting after lunch. memberi pekerjaan berat kepada printer Epson. kertas berisi dokumen penting berhasil di cetak epson. di bundel dengan tergesa-gesa. kurt cobain almarhum bernyanyi, tolol rasanya saat seperi itu siang bolong mendengarkan orang bangkit dari kubur dan bernyanyi di mtv. sudahlah kurt! meyeruput teh hijau made in cina, menyedot dalam-dalam nikotin dan mengepulkan asapnya keudara membentuk gambar bertuliskan Marlboro light. rokok merek ini di jual 75 ribu disini. mahal. condo itu terasa seperti kuburan. penghuninya pagi buta berangkat kekantor, singapura memang terkenal dengan disiplin waktu kerja. mereka bekerja seperti robot. mungkin saat itu saya satu-satunya orang yang tertinggal di condo yang memiliki empat tower itu. sunyi. hp berdering telpon masuk. dari nomer biasa. percakapan itu adalah percakapan terakhir, gelap! singapur berasa seperti malam yang mati lampu. hitam pekat di pikaran dan perasaan. setelah beberapa minggu kemudian memutuskan untuk terbang ke titik zero, dua hari kemudian memesan tiket ke jakarta, pekerjaan menanti. bertemu degan atasan. minta izin berbulan-bulan dengan alasan mencari jati diri. diizinkan! terjebak macet di semanggi. jakarta ga sembuh-sembuh dari penyakitnya. feby menginjak pedal gas mobilnya, meluncur membelah jalanan dan berhenti di gerbang stasiun gambir. "gw berangkat ya, sampai ketemu lagi!" take care u self bud, Nomer hp lu jangan di ganti ya!" kereta parahiyangan berangkat tepat jam 9.15 meluncur di rel besi bak ular raksasa menuju bandung. "Aku datang paris van java!" seorang kawan lama menjemput, gimana perjalananya kawan? kita makan siang dulu, saya masih termenung melihat satu toko diantara jejeran ruko. toko kue, Canary. oke kita makan siang dulu, melanjutkan pembicaraan: pasti ente sibuk hari ini dam. oke, gini saya ada perubahan plan, sore nanti saya harus bertolak ke surabaya, urgent! oke. saya sudah mengira. ente tidak berubah bud, hehehe saya merasa lucu mendengarnya. kami berpisah di rumah makan sunda ibu ciganea. taxi mengantarku dan behenti di parkiran berkabut. dago pakar. kopi selasar sunaryo memang ga ada matinye, saya bergumam! membuka laptop conect wifi, memesan secangkir kopi selasar. sejam kemudian memesan teh melati, kentang goreng sebagai hidangan penutup. 3 jam berlalu. saya menutup laptop menelpon taxi meminta untuk di jemput. kereta ke surabaya berangkat jam 6.15. tinggal sejam lagi. menyibukan diri dengan membaca koran pagi di baca sore. perasaan tidak karukaruan meninggalkan bandung dan stasiun ini. ular raksasa meluncur. mata ini terasa berat tapi tidak mau menutup. kereta melaju menari-nari diatasa rel yeng berkelok-kelok. sesekali melihat keluar dan merasakan gelapnya malam di luar jendela kereta. semoga selamat sampai ditujuan. camera bag saya letakan di bagian bawah tempat duduk. menghimpit tas laptop di ket iak setelah ada pengumuman untuk berhati-hati terhadap barang bawaan apalagi laptop. sering terjadi kehilangan. BUsyeet! ko bisa ada kehilangan di kereta eksekutif! bagaimana dengan sistim keamanaanya? dasar kereta gila! segila pengalaman hidupku beberapa tahun terakhir! pagi jam 09.30 kereta sampai. surabaya pagi tetap saja polusi. melangkah keluar stasiun mencari taxi. becak yang di dapat. 5000 rupiah sampai di sekolah Diva sang buah hati! ini memang sudah direncanakan. ngasi surprise buat dia di sekolahaan. "mohon di izinkan bertemu dengan murid bernama Diva Rizkana Khasanah, saya orang tuanya" saya menyampaikan harapan ke ibu guru wali murid yang berjilbab. dikabulkan! sicantik diva berjilbab keluar dari kelasnya. berlari kepelukanku! lengkap sudah kebahagiaanku! "aku mencintaimu anaku" diva tersenyum "Diva juga yah" bercerita diva panjang lebar. "kapan lagi ayah pulang? "secepatnya anaku setelah semua urusan selesai, denger,..ayah mau Diva jaga diri baik-baik selama ayah pergi, dengar kata bunda dan mbah uti, ayah titip tolong jagain bunda dan mbah uti yah? "iya yah,..apa si yang nggak buat ayah!? hahaha. muahmuahmuah. tumbuh dan besar buah hatiku! "pesawatnya kan besok yah? jadi nginep dulu di rumah temani diva bobok? "iya sayang, apa sih yang nggak bisa buat diva?... hahahaha, diva tertawa,.ayah melu-melu! menginap semalam di surabaya yang panas. memandangi wajah cantik buah hati yang tidur lelap. 05.30 pagi. "diva bangun yuk, udah ditunggu sekolah tuh. bergegas diva mandi dan mengenakan seragam sekolah. "diva berangkat ya bunda, ya ayah! asalamu alaikuum!..sampai ketemu lagi cantik! "ayah hati-hati ya" Siap Bos! diva berangkat kesekolah bersama upik salah satu sahabat karibnya. saya pun bergegas mandi. menyeruput teh buatan perempuan yang pernah hidup lama bersamaku. "trimakasih tehnya" saya harus berangkat sekarang. jaga diri baik-baik ya? mohon kabar-kabarnya ya. " iya pasti! kamu juga jaga diri baik-baik. salam sama family di sana" Pasti!. hav nice flight!
kaki ini menyentuh lagi tanah kelahiranku setelah sekian lama. kurang lebih dua jam di udara cukup melelahkan buat saya yang trauma naik burung besi.kali ini tidak ada jemputan. taxi melaju di jalanan yang gersang menuju rumah sebelah utara kota ini.pintu pagar rumah terkunci. sempat ragu dengan bentuk rumah yang saya datangi ini, mungkin saya salah alamat. beberapa saat kemudian sepeda motor menghampiri. bunda tersayang dan Rum, kakak tertua, dari pasar. heran mmenatap saya. " pin? kapan datang nak? kok nggak ngabarin mau pulang? rum tersenyum, kami berpelukan setelah mencium tangan perempuan yang melahirkan saya. terlihat guratan-guratan di wajah bunda. dimakan usia. "kenapa heran liat rumahnya? tanya rum. sudah hampir dua tahun di renovasi. betterlah di banding sebelumnya. "siapa arsiteknya tanyaku, "saya dong! hahahahah. sarjana pertanian desain rumah! "gimana..? ya,..lumayan! "diva sehat-sehat nak? iya mam! gimana lebaran besok bisa nggak diva di ajak ke sini? Insya allah mam. bapakmu sekarang lagi di bolaanmongondow. banyak yang dia kerjakan di sana.
berusaha untuk menyesuaikan kembali dengan atmosfir kota ini. berkumpul dengan keluarga. banyak cerita baru dan seru. kental dengan nuansa spiritual. kental dengan cinta orang tua dan anak. membuat hati adem. kegiatan dikunjungi dan mengunjungi kawan lama. diskusi ngarulngidul di keramaian pantai taman ria dan di gelapnya kota yang mati lampu. menyeruput kopi pahit dan pisang goreng ala kadarnya. ketawa terbahak-bahak di kantor notaris milik kawan lama sewaktu sekolah di malang dulu. semua ini menyenangkan. waktunya berpamitan!
kaki ini menyentuh lagi tanah kelahiranku setelah sekian lama. kurang lebih dua jam di udara cukup melelahkan buat saya yang trauma naik burung besi.kali ini tidak ada jemputan. taxi melaju di jalanan yang gersang menuju rumah sebelah utara kota ini.pintu pagar rumah terkunci. sempat ragu dengan bentuk rumah yang saya datangi ini, mungkin saya salah alamat. beberapa saat kemudian sepeda motor menghampiri. bunda tersayang dan Rum, kakak tertua, dari pasar. heran mmenatap saya. " pin? kapan datang nak? kok nggak ngabarin mau pulang? rum tersenyum, kami berpelukan setelah mencium tangan perempuan yang melahirkan saya. terlihat guratan-guratan di wajah bunda. dimakan usia. "kenapa heran liat rumahnya? tanya rum. sudah hampir dua tahun di renovasi. betterlah di banding sebelumnya. "siapa arsiteknya tanyaku, "saya dong! hahahahah. sarjana pertanian desain rumah! "gimana..? ya,..lumayan! "diva sehat-sehat nak? iya mam! gimana lebaran besok bisa nggak diva di ajak ke sini? Insya allah mam. bapakmu sekarang lagi di bolaanmongondow. banyak yang dia kerjakan di sana.
berusaha untuk menyesuaikan kembali dengan atmosfir kota ini. berkumpul dengan keluarga. banyak cerita baru dan seru. kental dengan nuansa spiritual. kental dengan cinta orang tua dan anak. membuat hati adem. kegiatan dikunjungi dan mengunjungi kawan lama. diskusi ngarulngidul di keramaian pantai taman ria dan di gelapnya kota yang mati lampu. menyeruput kopi pahit dan pisang goreng ala kadarnya. ketawa terbahak-bahak di kantor notaris milik kawan lama sewaktu sekolah di malang dulu. semua ini menyenangkan. waktunya berpamitan!
jadi ingat lagi dengan tempat itu, sudah berbulan-bulan tidak kesana, terakhir kali keringat dan air mata mengucur deras disana. disaksikan pohon, rumput,karang, disaksikan horizon dan matahari. dan seekor sapi bali. ujung jari ini rasanya ingin menyentuh keypad keybord notebook, menggambarkan hari-hari disana, hari-hari sebelumnya. menceritakan canda tawa suka duka dan kegilaan dengan keheningan, menceritakan apa yang sudah terjadi dalam hidup ini beberapa tahun terakhir. menyentuh angin sembari mebuka tabir rahasia tempat terindahku di jagat raya. seorang kawan lama mengingatkan tempat itu lewat testimonial friendster.